Saturday, 09 March 2024 07:19 WIB
“Pak Erick, Pak Darmawan, Pak Kartiko, Pak Chatib mohon berikan saran kepada saya siapa yang kira-kira bisa dijadikan Dirjen pajak,” ujar Prabowo, Rabu (6/3/2024).
“Sekarang ratio perpajakan Indonesia sekitar 10 persen, negara tertinggal ratio sekitar 10 persen, Thailand Malaysia semua diangka 16 persen, Vietnam Kamboja sekitar 16-17-18 persen. Jadi masih ada peningkatan yang bisa kami lakukan,” imbuhnya.
Terkait persoalan pajak, jauh sebelumnya calon wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menyinggung pembentukan Badan Penerimaan Pajak jika dirinya bersama Prabowo menang dalam pemilu.
Ia menyebut, nantinya badan tersebut berada di bawah komando Presiden demi mempermudah koordinasi kementerian-kementerian terkait.
Dengan begitu Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai akan dilebur. Kemudian, fokusnya hanya pada penerimaan negara saja, bukan pengeluaran negara.
“Kita akan membentuk Badan Penerimaan Negara yang dikomandoi langsung Presiden, sehingga mempermudah Kementerian-kementerian terkait. DJP dan Bea Cukai akan dilebur jadi satu, fokus ke penerimaan negara saja, tidak lagi akan mengurusi masalah pengeluaran,” katanya dalam Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024 di JCC Senayan, Jakarta.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku terkejut, ketika Prabowo meminta rekomendasi nama-nama untuk dijadikan sebagai Direktorat Jenderal Pajak.
Sumber: Tribunnews
Share
Eksplor lebih dalam berita dan program khas fiskusnews.com